Tuesday, September 1, 2020

Don’t Unfriend Me, Please

Selasa, 1 September 2020

        Hello, Blour :)) I can not believe I am starting to write here again. It has been almost five years since the last time I wrote here, ya, haha. Kalau di jurnal pribadi sih masih, kadang wkwk. Jadi, apa alasanku menulis lagi? Yaaa tempo hari sempat melihat ada teman di Twitter yang mengunggah tantangan menulis selama 30 hari dan kupikir cukup menarik untuk dilakukan. This is also a way to keep my mind occupied from the chaos happening inside and outside myself.

the list I am talking about. posted by nae chingu

        *going back from taking online personality test* Hai! Aku bingung nulisnya kekmana..... Apakah aku harus membuka kartuku? Rasanya aku ingin menulis sesuatu yang menarik gitu lho untuk dibaca, setidaknya untukku sendiri. Now I think that this challenge is a mistake for meeeeeeeeeee aaaaaaaaa 😭😭😭 mana aku sudah bilang di medsos kan, gengsi dong kalau mundur. Ya sudah, mending trabas aja kaaaaaaaaan, lanjut terus, masih ada yang namanya klarifikasi :))) Jadi, nganu, aku tadi berpikir apakah aku harus membahas hasil dari berbagai tes kepribadianku? The Big Five-lah, MBTI, zodiac sign, golongan darah, atau primbon sekalian? Ribet sih, Iz -_-
        Okay. Baik. Now, how do I describe my personality? 1. Ambivert; 2. Sensitive af; 3. Overthinking is my middle name; and 4. Mood swings. Eh, kenapa terkesan negatif semua gitu ya? wkwkwk. Mungkin sebenarnya bisa dirangkum menjadi satu kata ya? Unstable, tapi tapi tapi tapi I do not want to call myself that. I have to keep myself calm, for my own sake, cuma ya jangan terlalu banyak, nanti mabuk hahaha garing masuk kepribadian nggak sih?
        Ambivert, sudah mulai terdengar lah ya kata yang satu ini. Ada di antara extrovert dan introvert. Beberapa kali ambil tes kepribadian sih hasilnya ini. Kalau nggak ya, extrovert, tapi 50 sekian persen padahal kan aku pendiam :) Kadang bingung sendiri, misalkan lagi mau ada acara kumpul-kumpul, reunian atau semacamnya, eh lagi dalam kondisi introvert. Rasanya jadi nggak enak sama yang lain. Pada haha hihi asik seru, kemudian ada aku yang diem aja atau pelit ekspresi gitu kan atmosfernya jadi agak gimanaaaa. Tapi menurutku jadi ambivert seru juga, kalau lagi dibutuhin buat gapyak bisa, kalau suruh kalem-kalem pencitraan gitu memang sudah jagonya juga bisa. Tetep ada batasnya sih, Blour, kalau kelamaan extrovert ya energinya bakal habis, kelamaan introvert buat pindah ke extrovert jadi agak lama transisinya.
        Sensitif banget aku nih orangnya, Blour. Percaya nggak? Sensitif dan peka itu sama kan, ya? Sampai-sampai karena aku ngerasa terlalu sensitif, nggak jarang aku tahan. For me, being sensitive has its own perks, tapi juga melelahkan. Apalagi kalau sudah berkolaborasi dengan yang nomor tiga. Say goodbye to my extroversion. Bahkan aku yang biasanya doyan makan apalagi gratis bakal nggak tertarik. It is indeed unpleasant. Ekspresi muka, intonasi suara, bahkan gesture saat bicara bisa membuatku berpikir maksudnya apa. Padahal nggak jarang, nggak ada artinya bagi ybs...terutama kalau belum kenal. Sensitif ini juga membuatku cukup berpegang pada feeling. Bisa loh, Blour, aku nggak suka sama seseorang gara-gara feeling. Padahal belum kenal. Liat sekilas gitu dan,"aku nggak suka" 😐 sorry not sorry haha. So, what are the perks? Menurutku sih, sensitif ini membuatku bisa lebih bersimpati dan berempati, lebih bisa mendengar meskipun aku juga suka didengarkan, lebih mudah introspeksi diri, punya self awareness kelewat tinggi kadang jadi nggak pede juga, tapi ini bukan keuntungan. Dari semua itu, aku jadi nggak langsung memutuskan sesuatu, aku mencoba melihat sesuatu dari sudut berbagai sudut pandang. I think I am not bad as a tempat curhat, tapi siap-siap aja, kadang kata-kataku cukup menusuk dan terkesan tidak memihak mereka, Blour, cuma ya menurutku itu wujud tough love aja, biar mereka nggak terus-terusan begitu. Toh, keputusan juga ada di mereka lagi. I am just trying to be objective *pembelaan*.
        Udah jam 11, Blour, kalau lewat jam 12 gagal dong nanti ini challenge-nya... Lanjut sebisaku aja ya. Aku tadi siang nonton video gitu kan, ada penjelasan introvert itu ada empat macam, disingkat STAR: social, thinker, anxious, dan restrained. Masing-masing orang akan berbeda dan bukan tidak mungkin untuk memiliki lebih dari satu macam, bahkan keempat-empatnya. Aku belum cari-cari sih apakah extrovert juga ada macamnya atau tidak. Anyway, trait-ku yang ketiga ini sepertinya ada hubungannya dengan tipe kedua, thinker, cuma agak berlebih gitu wkwkwkw. Tahu sendiri kan, yang berlebihan itu tidak baik. Setelah aku pikir-pikir juga malah ada hubungannya dengan anxious, tapi nggak sampai jadi insomnia gitu. Cuma ya tetep sih, bikin gampang stres, nggak ice cream ice cream chillin' STREAM BLACKPINK GUYSSSS~~~~ xD Eh....bisa empat-empatnya juga....tergantung sikon, auk ah.
        Udah lah ya, terakhir ya (nggak ada yang nuntut juga kali, Iz), mood swing. Paling sering membuatku lelah. Lagi happy happy gitu ngerjain sesuatu kemudian ada suatu hal yang nggak sesuai dengan keinginan, biasanya sih disebabkan oleh orang lain yang tidak memikirkan orang lain atau semena-mena gitu lah atau ya pikiranku sendiri yang kejauhan wkwk kemudian I am no longer happy. Ditekuklah ini muka, Blour. Beberapa temanku ada yang bisa tahu kalau aku lagi bad mood and they prefer to leave me alone. Makasih ya guys, kalian mengertiku awowkowkowk saranghae 🤟
        Sebenarnya masih banyak sih sifat-sifat lain yang menyusun kepribadianku, tapi ya, nggak usah dibahas di sini semua. Nanti ketahuan busuk-busuknya aku nggak menarik lagi atau malah pada nggak mau temenan lagi sama aku 😔😔😔 Semoga tidak ya, mereka salah satu alasan aku bisa sampai sini
And that is all for my first day, Blour. xoxo

No comments:

Post a Comment