Wednesday, December 24, 2014

Eksistensi, Frekuensi, Kontradiksi

Rabu, 24 Desember 2014


hai Blour, beberapa orang mungkin menghabiskan malam pada tanggal ini dengan berkumpul bersama keluarga mereka, di rumah, atau di tempat lain. Tidak begitu berbeda denganku, aku berada di tempat lain, dan bersama keluarga...yang lain.

Singkat cerita, mengenai suatu tempat di Jogja, tempat nongkrong atau meet up dengan siapapun itu yang pertama kali aku tahu eksistensinya ketika aku masih usia 15 tahun, kurang lebih. Tempat yang biasa saja menurutku, standar, tetapi tetap teguh berdiri di tengah keramaian kota, dengan beberapa pengunjung yang datang dan pergi. Tidak sepi, tidak begitu ramai, lebih ramai lingkungan di sekitarnya.

Dahulu, pertama kali aku ke sini, aku sempat berpikir bahwa tempat ini mungkin tidak akan bertahan cukup lama, tetapi siapa sangka, sekarang berkembang sangat jauh dari pertama kali aku ke sini. Mungkin ini kedua atau ketiga kalinya aku mengunjungi tempat ini. Cukup nyaman kok, meskipun cukup bising seperti yang telah aku sebutkan. Ditemani segelas eskrim yang setengah penuh dan tiga roll sushi yang belum termakan, juga lagu yang diputar tidak sesuai dengan genre-nya, tidak masalah.

Aku berpikir, apakah orang-orang di sekitarku sekarang sering datang ke tempat ini? Apakah mereka pelanggan tetap yang selalu menyempatkan diri untuk datang ke tempat ini? Mungkin tidak, siapa yang bisa melakukan hal seperti itu? Once in a while, ketika pergi ke suatu tempat, sepertinya akan lebih menyenangkan ketika mendapatkan suasana baru. Bukan begitu? OH? Bukan ya? Tapi seperti itu yang aku pikirkan, Blour.

Aku tidak habis pikir dengan orang-orang yang selalu pergi ke tempat yang sama, bahkan terhadap Ted Mosby and the Gang. Frekuensi yang terlalu sering, atau itu saja yang aku lihat atau yang diceritakan? Mungkin aku akan merasa aneh ketika selalu datang ke tempat ini lagi dan lagi, bosan. Itulah mengapa aku butuh interval...atau mungkin tidak. Interval mungkin tidak se-membantu itu. Ada faktor lain, bukan, bukan tempat lain yang menjadi faktor lain, tetapi aku sendirilah yang menjadi faktor itu. Ketika aku sudah merasa berbeda dengan tempat ini, rasanya akan tetap berbeda, berapa lama aku mengubah interval untuk ke sini, merubah frekuensi, atau merubah destinasi.

Kontradiktif, memang.

Thursday, December 18, 2014

7 Menit Hingga Kelas Selanjutnya

Kamis, 18 Desember 2014


Selamat pagi, Blour! Sudah lama sekali aku tidak mengisi dirimu. Kian banyak cerita yang mungkin akan segera hilang ditelan waktu. Rasanya waktu berjalan begitu cepat dengan banyak sekali kejadian di dalamnya. Aku bingung mau menulis apa.

Sekarang tinggal 7 menit hingga kelas selanjutnya dimulai. Kelas pertama tidak terikuti olehku, sayang sekali. Intermezzoku kali ini hanya untuk selayang pandang padamu, tidak untuk yang lain, bahkan yang telah lama tidak bersua denganku. Kata "pada awalnya" memang cukup miris untuk diketahui keberadaanya, tetapi semua sudah terjadi dan sekarang seperti ini.

Kuharap kau baik saja dengan ini, Blour... 09.09 let me go...

Saturday, June 14, 2014

Brace Your Soul(s)!

Sabtu, 14 Juni 2014


Selamat menjelang siang, Blour! Salam semangat dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan yang sedang menguatkan jiwa untuk menghadapi minggu-minggu penuh ujian. For your information, kami belum menempuh minggu tenang kami, akan tetapi mulai hari Senin, deretan ujian telah menunggu, responsi tepatnya.

Seringkali aku mendapatkan pertanyaan yang intinya,"Responsi itu apa?" Jadi, Blour, responsi itu adalah ujian praktikum. Kalau fakultas yang tidak ada praktikum, mungkin namanya ujian praktik. Semacam menguji apakah ketika kami praktikum itu memperhatikan atau tidak. Kemarin ini juga baru saja dilaksanakan Responsi Fisiologi Veteriner I yang mungkin akan dianggap kurang berhasil oleh asisten karena salah satu mahasiswanya ada yang menulis 20 menit itu 1/5 jam *ehem* #topikkemarin

Anywaaaaaaaaaaay, hari ini rencananya mau mencicil belajar untuk ujian-ujian itu, dan pada kenyataannya berakhir dengan aku menulis di kamu, Blour, tanpa pencapaian apapun kecuali postingan ini dan kemajuan di permainan Facebook, iya, Dragon City *sebut merk*. Bahkan baju kotorku pun masih terbengkalai ha ha ha.

Oh iya, Blour, nanti rekan-rekan dari UKM Swagayugama juga akan mengiringi Pentas Perpisahan SMA Taman Madya Ibu Pawiyatan Taman Siswa yang berkolaborasi dengan siswa SD dan SMP yang ada di sekolah tersebut, bertemakan Dolanan Anak, dan bertempat di Pendhapa Taman Siswa pukul 7 malam (semoga tidak ada yang salah penyebutan) Kebetulan saya akan ikut main~ dan anggap saja ini juga pentas. So, this would be my third performance as a pengrawit. If you want to come and watch, please do :) Kalau tidak salah, acara ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Yeay~ Malah semacam promosi kan... :|

So.. there're a lot to be done. Pelajaran pada hari ini sih, kalau sudah (ter)bangun di pagi hari, segerakan beraktivitas, bukan malah tidur lagi dan bangun lagi untuk kedua dan ketiga kalinya. Biar waktunya tidak terbuang percuma hahaha haha haha ha. That's all, Blour. Ttyl dan semangat~! xx

Wednesday, June 11, 2014

Sorry

Tuesday, 11 June 2014



I'm sorry, for being a weakling.
I'm sorry, for being a worry in your mind.

I'm sorry, for being your loved one.

You saw me with those eyes of both caring and upset, but you still did favors for me, as what you might be afraid of was losing me or seeing me in trouble... or you just simply wanted me to shut up and bother you no more. I acted strong, but strong doesn't always suit me. So I acted calm, but it overwhelms you. So I stopped, because me too, I do too, care to you.

Wednesday, April 23, 2014

Bentol

Lengan kananku gatal, ah kugaruk saja.
Lengan kananku gatal, sekarang sudah merah.
Lengan kananku gatal, aduh kulitku mengelupas.
Lengan kananku gatal, ini darah.
Lengan kananku gatal, biar kulepas darah keringnya.
Lengan kananku berbekas luka,

















kini aku gatal melihatnya.

Midterm Break

Wednesday, April 23rd 2014


Wait....it's April already??? In fact, it's almost May...which means, I didn't post anything for March!!! What happened in March???? NOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO!!!!!

Oh well. So, this is quite a beautiful morning that I can enjoy myself to this extend haha. After so many days that I've spent in less tranquil atmosphere, finally, I can enjoy a morning cup of warm drink. BLISS! A simply sad story that my mugs are gone, literary gone or broken...by me -_- There're only two cups or mini-mugs left that will I be hoping for them to survive until I get a new one forever, since they might not be produced anymore.

Talking about morning cups and/or mugs, well, my drinks has been varied lately and guess which is back? Mocacinno! After so many...I don't know how long since the last time I have mutual time with this coffee, and hey, I can have it again~ It feels somewhat unbelievable, but I'm glad I believe it in the end. Say hello to exaggerator me, Blour! haha

bon café!
So, excuse me, I'm going to enjoy my -rarely realized- morning coffee :3

Quick tips from me, don't serve your coffee too hot or you'll burn your taste buds and you're not gonna like it. And don't let your coffee left cold, because you're gonna miss the moment, drink it while it's still a 'lil bit above warm, aaah, thinking about it makes me feel good already~

I think that's all for this morning, OH! You can also vary your drinks so that the taste will be preserved and will taste better because of your longings about it...or maybe it's just me. I'm kinda miss Carrebian Nut. Ttyl, Blour! xoxo

Sunday, February 16, 2014

Real World, not Photoshopped

Sunday, February 16th 2014


Good evening, Blour! How's life? So what happened in Indonesia lately, there had been disasters happening. One of them was the eruption of Mt. Kelud in East Java on Thursday night, February 13th 2014. You can tune in to the media to know the updates, because I'm not gonna describe any further. The impacts had been spreading far, especially the ash rain which had gone west. As much as I know, it had travelled reaching West Java.

What I would like to write on you is this...
this is the trace from the mat I took while I was sweeping the ash away
then an idea popped up in my head saying,"would it be very nice if this life had the eyedropper tool, just like in the photoshop? I could just clean everything in an instant!" But no, the fact is not that simply convenient. Life ought us to spend our soul to get what we desire, or what we deserve. That, which I think could be applied to everything in this life might not be a mere thought.

Speaking of which, what I got until today could be just the fate which God had written to me, then again it could be because I was able to use what had been given to me. Who knows? But anyway, whichever is the most suitable, it will still depend on what I do for my life. There are thousands even millions choices for me to choose*, so what am I waiting for? If I want to be prominent or at least be recognized, I will just be myself. Be original. I won't just sit there sulking and holding grudges, DUH! I'm not going to get easily influenced by the things around, I've got principle. It might be so easy for me to say and it might not be precisely how I live my life who am I kidding here? hypocrite does exist! but it's my life. That makes it worth an infinite shot, am I right? :)

In the end, you might just want to mock me for what I wrote, but oh what can I do? At last, I'm trying to prepare myself for what I deserve. I'm gonna be real, be original, not photoshopped. That's all, Blour. Ttyl xoxo


*terms and conditions may apply

Thursday, January 30, 2014

Day Out: Tamansari Water-castle and More!

Kamis, 30 Januari 2014


Haha, hello, Blour! :D Hari ini sudah hampir berakhir dan today was quite a day~

first photo! btw rambutku baru :3

Jreeeeng! Kami sedang berada di...mmm...aku tidak tahu nama bangunan tempat kami berfoto ini, mungkin cakruk (?) yang jelas ada di Tamansari Water-castle, Jogjakarta!! ...biasa aja sih ya ._. Nah aku di sini selain menjadi fotografer, juga bisa dibilang guide gadungan dari dua temanku yang kampung ini :)) Ida dan Azizah yang notabene sebagai warga asli Jogja baru pertama kali ini ke Tamansari -_-

Awalnya aku diajak hari Rabu, tapi ya, sepertinya aku ada acara...acara nyelo di rumah hahaha. Terus akhirnya ke Tamansari hari Kamis~ Tiket masuk cukup Rp 4.000,00 saja dan kalau teman yang mengajak anda sedang mendapat rezeki, bolehlah anda meminta traktir :))

sudah keluar dari terowongan dan selfie dulu haha

Tujuan kami ke sini sebenarnya tidak begitu jelas. Hanya sekadar experiencing Tamansari plus the story which resides within. Sebagai situs bersejarah, Tamansari memiliki daya tarik tersendiri terhadap turis asing maupun turis lokal. Entah itu ketertarikan budaya atau ketertarikan untuk berfoto-foto semata. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut, anda bisa segera datang ke Jogjakarta dan menyewa salah seorang tour guide yang ada di tempat dengan harga yang belum saya ketahui :)) OR! or you can just hire your completely-understand-about-culture-and-history-friend to be your tour guide, so you won't need to spend some cash for the explanation. Atau bisa juga dengan mengikuti rombongan turis yang sudah menyewa tour guide dan "eavesdropping" mode: ON! hahaha

on the stairs of Sumur Gumuling
where the four staircases meet, there are us! #pretbanget
on the ruins of...uh...okay next photo :|
on the same ruins...mungkin namanya Bangunan Kenongo

Kami menyusuri mungkin hampir setiap situs yang ada, bahkan hampir tersesat di perumahan warga ._. Tapi tidak mengapa, mumpung bisa, jadi dipuas-puaskan saja asalkan tidak melanggar peraturan ;) Kami berfoto cukup banyak. Cukup menyesal sebenarnya karena tidak membawa kamera yang lebih mantab.

sekarang harganya sudah Rp 6.000,00 :(

Setelah puas, kami melanjutkan ke Malioboro Mall untuk mendinginkan diri dengan menikmati es krim di siang yang terik ini~ Kebetulan karena besok adalah Tahun Baru Imlek, ada acara lomba menyanyi untuk anak-anak, lucu-lucu :)) Juga ada ini! hoahaha

photobooth baru~
muka Gatotkaca-nya turun :))

Siang ini kami tutup dengan Mie Ayam Tunggalrasa di depan SD Ungaran. Pertama kaliku makan mi hijau dengan mangkuk yang bisa dimakan :3 Mungkin hari ini juru masak mi ayamnya sedang ingin nikah...........asin banget kuahnya :|

segini Rp 9.000,00

Senang sekali~ Terima kasih untuk hari ini ya, Da, Ziz~ Kemana selanjutnya? haha :D

Wednesday, January 29, 2014

Pasir Tujuh Pantai

Rabu, 29 Januari 2014

Pasir yang masih tersisa di lipatan celana... #soundswrong

Hello, Blour! Look what I found today! Pasir dari pantai(-pantai) ketika aku survey tempat untuk Gashuku (Jepang: latihan dan menginap) FKTI UGM hari Minggu kemarin tanggal 26 Januari 2014. Kek mana? Kek gini :))

Hari ini agendaku sebenarnya sudah jelas, pagi latihan karate di gelanggang terus langsung gathering PIK-R di Pendhapa Sutardiyan di Jakal sekalian ambil barang. Tiba-tiba aja disms Mono kalau mau survey tempat untuk gashuku, apa aku mau ikut? Gitu. Sebenarnya agak ngaya juga kalau habis dari gelanggang terus menuju utara dan kemudian menuju selataaaaaaaaaan selatan (kemungkinan ke pantai soalnya). Mana waktu itu hujan kan di jakal -_- Yaudah, kapan lagi gitu ke pantai. Siapa tahu aku tidak bisa ikut waktu gashuku, so, ya ayo aja. Haha.

Sampai di gelanggang kira-kira jam 1 lebih, kemudian nitip barang-barang yang ada di tas. Hari itu itungannya ribet banget since aku bawa do-gi, bawa baju ganti, bawa handuk, bawa alat mandi, bawa sepatu dan juga sandal -_- Dan hari ini pertama kalinya aku mandi di gelanggang. Haha. Di situ kami masih menunggu Mbak Vina dan Mas Yoga. Aku sholat dulu.

Personil sudah lengkap + aku. Ada Mas Yoga, Mbak Vina, Mas Bondan, Mono, dan aku. Rasanya tadi harusnya empat orang aja, bonceng-boncengan semua, nah berhubung ketambahan aku Mas Yoga jadi sendirian... Maaf yo, Mas ._.v

Yak! Berangkat! Kami menuju Gunung Kidul. Setelah beberapa jam perjalanan dan membayar retribusi Rp 5.000,00 per orang, semoga aku tidak salah ingat, pantai pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Drini. Kami tiba di sana sekitar pukul 4 dan langsung menuju masjid untuk sholat ashar. Oh? Tentang perjalanan? Ya...lancar...tapi ada kejadian di sebuah turunan, ada bapak-bapak dari arah berlawanan yang membawa rumput gajah dan beliau mendahului bus pariwisata ._. Di depan motorku ada tiga motor termasuk motor Mas Yoga, ya sempat bersenggolan, untungnya tidak ada major wounds.

Sudah-sudah. Di Pantai Drini kami hanya melihat....melihat begitu banyak perubahan. Kata Mas Yoga dulu Pantai Drini itu luas, sekarang sudah banyak bangunannya meskipun hanya sederhana. Kalau aku mencari gambar Pantai Drini di internet, pantainya luas, dan sepertinya cocok untuk dijadikan tempat gashuku. Akan tetapi tadi terlihat sempit, ya memang belum melihat keseluruhan sih, tapi daripada kami salah fokus di situ, kami melanjutkan perjalanan.

Pantai selanjutnya adalah Pantai Krakal. Pantai yang bisa dibilang cukup luas, sayangnya sudah ramai dan kemiringan pantai tidak pas untuk latihan. Kami hanya selayang pandang saja di pantai ini. Kami lanjut menuju arah timur dan tiba di entah pantai mana. Kami memutuskan untuk menggunakan uang parkir kami sebaik mungkin, jadi kami berhenti sebentar dan kemudian berjalan ke pantai sebelahnya, Pantai Sundak. Kami menyusuri pinggir pantai sambil berfoto-foto~ (kebetulan Mono membawa kamera). Pantai Sundak cukup luas, akan tetapi tidak cukup landai untuk dijadikan tempat latihan :|

first photo!
#mencobakeren
yak, anda bisa melihat bagaimana kami salah fokus haha

Lalu kami memutuskan untuk melanjutkan pencarian. Kami menuju Pantai Pok Tunggal dan melewati Pantai Indrayanti since kami tahu bahwa Pantai Indrayanti sudah ramai akan pengunjung. You've got to know, Blour bagaimana medan jalan menuju pantai Pok Tunggal! Harus constantly on break, kalau tidak ya bakal meluncur di turunan dengan medan yang penuh dengan kerikil kehidupan itu *eh* #malahngopo Motorku berasa rontok -_- Dan warning ada turunan yang cukup curam, dilanjutkan dengan permukaan jalan yang kurang menyenangkan untuk motor matic saya. Tip! Matikan motor mesin selama turunan, hemat bensin...sepertinya :| haha. Dan kondisi motorku adalah bensin sudah pada batasnya...apa aku bisa tuntas ketika pulangnya kemudian? ._.

suasana bagian timur
suasana bagian barat
don't forget about the (almost) sunset ;)

Kami memarkirkan motor dan memulai survey. Kami bertanya-tanya mengenai penginapan dan perizinan menggunakan lahan untuk latihan. Yang aku ingat hanya membayar Rp 5.000,00 sebagai uang kebersihan apabila mendirikan tenda. Kami segera move on dan tidak menikmati sunset terlebih dahulu...belum ada calon tempat yang pas dan sudah sekitar pukul 5 saat itu. Kami mulai lapar dan menghabiskan perbekalan yang tersisa. Aku sempat bertanya tempat untuk membeli bensin, antara di dekat tempat parkir atau di parkiran lama di atas. Kata bapak penjaga parkir sih bensinku masih cukup sampai dusun, cuma, kan...ya ya sudah beli bensin saja. Aku senangnya di sini, orangnya ramah-ramah :)

Setelah melewati tanjakan, kami menepi. Aku membeli bensin dan kami bercakap-cakap dengan dua orang bapak yang ada di situ, menanyakan pantai yang kira-kira sesuai untuk mengadakan gashuku. Kami tidak bertanya nama beliau -_- tetapi beliau-beliau menyarankan untuk ke Pantai Slili atau Pantai Sruni. Bedanya, Pantai Slili kembali ke barat, Pantai Sruni menuju timur; Pantai Slili sudah ada penginapan dan jalannya lebih mudah, Pantai Sruni belum dibuka jadi belum ada penginapan hanya saja akses ke sana lebih bagus daripada Pantai Pok Tunggal; Pantai Slili kemungkinan sudah ramai, Pantai Sruni masih sepi. Selagi kami bercakap-cakap, Mbak Vina dan Mas Bondan membeli buah srikaya yang juga dijual di situ :3 Harga bensin di sini Rp 8.000,00/liter dan buah srikaya Rp 10.000,00 dapat satu plastik kresek medium.

Kami akhirnya memutuskan untuk menuju Pantai Slili yang memiliki penginapan. Bapak yang tadi berkata bahwa Pantai Slili berada setelah jalan aspalan habis...dan ternyata yang dimaksud adalah pantai yang sudah kami kunjungi tadi, pantai yang kami tidak tahu namanya apa ._. Oh well, harus kemana lagi ini? Lalu siapa aku lupa, menyarankan Pantai Sepanjang yang sudah kami lalui persimpangannya begitu saja ketika dalam perjalanan menuju Pantai Drini. Okay, Pantai Sepanjang it is! Kami mampir sholat maghrib di sebuah masjid kecil yang alhamdulillah kami temui saat perjalanan.

Finally! Kami tiba di Pantai Sepanjang dan memang panjang ternyata... *Kemudian lagunya Tetty Kadi mengiringi, jalan kenangannya diganti Pantai Sepanjang* Oke fokus. Kami tiba di sana ketika adzan Isya' berkumandang. Kami langsung menuju sebuah warung dan menanyakan hal-hal yang perlu kami ketahui. Kemudian kami menuju pantai untuk melihat kondisinya. Ini pertama kalinya aku ke pantai ketika hari sudah malam, untungnya ibu penjaga warung meminjami kami senter~

foto dulu~ terlihat bulukan ._.
this is the space, we should've went here when the sun is rising instead :|

Kami menyusuri pantai yang menurut bapak penjaga warung sedang hampir surut. Pantai cukup landai untuk latihan dan bagus. Kalau menurutku, bibir pantai ini seperti sungai, banyak bebatuan dan karang dan air yang mengalir dari timur ke barat. Kami lanjut berjalan menuju timur dan akhirnya sampai di permukaan yang bisa dibilang cukup rata. Tok! Ini calon! Tinggal menanyakan lebih lanjut mengenai penginapan. Berkisar Rp 100.000,00 - Rp 350.000,00/malam untuk 50 orang belum termasuk tambahan biaya kamar mandi. Well itu bisa dipikirkan kemudian.

Sebelum kami pulang, kami sholat terlebih dahulu di sebuah masjid yang ada di pantai tersebut yang menurutku juga merupakan salah satu kelebihan dari pantai ini.

Dalam perjalanan pulang, kami beristirahat terlebih dahulu dan membeli makan di Bakmi Jawa dan Nasgor Pak Man di Jalan Wonosari...sepertinya. (Alhamdulillah) Sesampainya kami di kota, kami menutup hari ini dengan wedang ronde bunderan UGM dan buah srikaya yang masih tersisa.

group photo yeaaaaah~

Begitulah cerita hari itu~ Glad we made it home, thanks everyone! Semoga bisa menemukan tempat yang tepat~ xo

Tuesday, January 28, 2014

...And Here Comes The Bacon!


image from: http://foodsapor.com

So one day, the world is being introduced to sandwich, a new wonder in the tongue. The bread, the lettuce, the tomatoes, the cheese, and the egg. They become a fantastic combination. They go along travelling the world and become popular to the inhabitants of the terrestrial. They are so great together, almost inseparable,. But then, here comes the bacon!

Bacon, the magical food from the boucherie. Being claimed as the most savor meat known to human, one of the sandwich's ingredients wants to say hi! The egg, the purest of them all. Being protected by its shell, now it's leaking out on its own. Who knows the reason? Maybe the egg just wanted to have a new friend, a new thing in its life. That's normal, even for the egg.

And just as fast as the oil bubbles, the egg and the bacon become close. A golden combination. A masterpiece if they were arts. A perfect delight!

image from: http://cookingwhims.files.wordpress.com


But oh! What happened? What about the sandwich? Is the story ended? Well, not just yet. Sometimes the egg invites the bacon to hangout together with the bread, the lettuce, the tomatoes, and the cheese and the people love them too! Afterall, they are in the same section of the world, the culinary, anyway.

Bacon feels great to be accepted by sandwich, but, there will always be buts... Bacon doesn't feel really comfortable to be part of them. Some people change their preference to only bacon and egg, and left sandwich behind. The fact that sandwich was the #1 meal being replaced by bacon and egg doesn't make bacon feel so happy. Does bacon intercept something? Bacon does not feel quite sure. Bacon doesn't want to feel like this forever, but bacon wants to be with egg too...people love them!

Should bacon cut itself so the people will go back to sandwich? Then after that bacon shows itself again? Maybe that's a great idea, but bacon doesn't want to put itself on a shortage. People will demand bacon and egg too soon.

In the end, bacon lets the people decide, but, will it be fair? Will it be okay if bacon did this? One thing that bacon is certain about is, that bacon can not blame its meeting with egg in the past....

Wednesday, January 22, 2014

Soloooooooo! dan Kami ber-6!

Rabu, 22 Januari 2014


Bonsoir, Blour! J'ai pris un bain~ Semoga tidak rematik ya, since sudah pakai air hangat juga haha. Jadi hari ini aku tamasya ke Solo. Jalan-jalan bersama beberapa anak REST: Risa, Azizah, Dita, Intan, dan Dheny. Rencananya mendadak juga, hanya spontanitas, tetapi alhamdulillah berjalan cukup lancar menyenangkan hahaha

Tanggal 21 Januari kami mendapat sms dari si bos Risa kalau kumpul di Stasiun Tugu pukul 8.30 karena kereta berangkat pukul 9.21 dan dipersilahkan untuk membawa hal seperlunya. Sewaktu hari-H, well, what do you expect from me? Aku sudah bangun sih beberapa jam sebelum jam yang ditentukan, tapi ya...ya...belum siap bangun saja sepertinya :| Akhirnya pukul 7.40 aku benar-benar bangun dan sempat update di Path kalau sudah awake ini harus disebut, soalnuya tadi diungkit-ungkit di stasiun -_- Pukul 8.00 aku baru mandi dan selesai 15 menit kemudian, lanjut makan dan ngasih makan Ste, terus ngeluarin jemuran, terus berangkat hanya dengan membawa kamera dan perlengkapannya + satu botol minum pada pukul 9 kurang.....Rada terlalu nyantai sepertinya, atau lebih ke nggak sadar waktu :|

Lalu,
8.55 Risa: Parkiran. Ini mau beliii. Km dimana iz?
8.58 Aku: baru mau sampai pingit
8.59 Risa: Cpt. Berangkt jam 9.10

WHUUUT??! Maju 11 menit...mati -_- gimana coba aku sampai stasiun dengan waktu yang sesingkat itu... tapi aku keep calm, kalau aku panik malah bisa-bisa nggak selamat di jalan kan iya ini pembelaan, pembelaan yang nggak valid soalnya akunya yang molor. Jadi dengan kecepatan yang sejadi-jadinya aku melesat menuju stasiun dan GREAT! Saya terhalang palang pembatas penyeberangan rel kereta api~ tepat di pintu gerbang stasiun~ Itu sudah pukul 9.10 dengan pernak-pernik notifikasi missed calls sebanyak 7 panggilan dari bos Risa... Gembeeeeeeeel nggak selesai-selesai -_- Malah kereta yang maju itu mundur lagi, semacam test drive, tapi ya kenapa maju sampai depan gerbang........why.......

Setelah palang pembatas diangkat dan kendaraan sudah boleh lewat, aku langsung menuju parkir inap entah itu benar atau nggak. Sepertinya benar, soalnya bakalan lebih lama kalau ke parkiran biasa (harus bayar tiket dulu). 9.16 Aku selesai memarkirkan motor, langsung bergegas ke stasiun, aku lari, tapi,"Awas sepur! Awas!" btw ini nadanya datar tapi penekanannya dapet banget (?) SET! Aku berhenti di sebelah selatan rel kereta. Sebenarnya kereta merah yang akan berangkat itu masih cukup jauh dan sebenarnya aku bisa menerobos, tapi tidak, aku tidak mau membuat masalah. Akhirnya aku menunggu hingga kereta itu melewatiku. Lalu aku berlari sekencang-kencangnya! Beberapa muka familiar, Risa, Aziz, dan Intan. Tiga muka familiar terlihat sedang menunggu di pintu masuk. Aku tersenyum, lalu
"Tiketnya hangus." kata Risa.
"EH....?"

Dengan masih berusaha mengatur nafas, aku terbengong-bengong.
"Keretanya udah berangkat." kata Aziz.
"Hah? Iya? Terus gimana?" balasku.
"Yaudah naik kereta selanjutnya" sahut Risa.

Ngg....ngg...aku menurut saya, since sudah sangat lama semenjak terakhir aku naik kereta api. Untungnya mereka nggak apa-apa, ah kalian kece sekali, aku nggak perlu ganti uang tiket kalian :" Ya walaupun aku yang nantinya harus membayar tiket pulang, tidak apa, aku sudah bersyukur *nangis haru*

Tiket baru~


Kereta selanjutnya berangkat pukul 9.50. Sebelumnya aku sempat bingung karena aku tidak melihat Dita ataupun Dheny, ternyata...mereka sudah berangkat lebih dahulu #ciyeee dan berdua saja #ciyeee *nggak sadar salah siapa* Ternyata mereka berangkat dengan kereta merah marun yang melintas ketika aku sudah memarkirkan motor tadi :||| Nasiiiiiiiib -_- Kemudian Risa menyeletuk,"Jadi yang kayak di 5cm itu nggak berlaku di sini." Hahaha, untuk catatan: pintu kereta sudah tertutup secara otomatis ketika kereta akan berangkat. tergantung kereta dan kelasnya juga sepertinya. 

Sudah hampir pukul 9.50, kereta sudah stand-by dan kami masuk ke dalam gerbong lantas mencari tempat duduk sesuai tiket. Sebenarnya tempat duduknya tidak jadi satu booth, ada yang di 9D, tapi karena booth yang ditempati sebagian besar dari kami masih kosong, aku menduduki tempat itu. Ya kalau ada yang punya baru aku pindah. tapi pada akhirnya ketika kalau tidak salah sampai Maguwo, ada ibu-ibu muda yang notabene pemilik kursi saya... untungnya beliau memilih untuk bertukar tempat duduk. Saya hanya bisa berterimakasih :"

Kami menghabiskan waktu perjalanan dengan mengobrol panjang lebar :)) Keadaanku yang sebelumnya sangat excited karena akhirnya naik kereta api juga setelah bertahun-tahun tidak naik kereta pun tergeser dengan kesenangan bertemu teman-teman kembali :3


Sekitar pukul 11 kami turun di Stasiun Purwosari dan bergabung dengan Dita dan Dheny yeaaaaay! :D Ya aku mendapat cacian lagi...dan diungkit-ungkit lagi... #AkuRapopo

Lalu kami berjalan sejenak, bertanya dimana Paragon berada, dan akhirnya naik angkot dengan tarif Rp 18.000,00 untuk enam orang. Setelah sampai, sing......sepi sekali tempat ini :| Kami tidak lama berada di sana, karena memang tidak ada destinasi khusus maupun tendensi untuk shopping. Alhasil kami langsung mencari destinasi lain dan terpilihlah Kraton Surakarta Hadiningrat sebagai tujuan selanjutnya setelah sebelumnya ada usul ke Taman Balekambang yang berjarak lebih kurang 35 kilometer dari tempat kami berada *menurut peta*. Kami memutuskan berjalan menuju Kraton karena sudah cukup hedon dengan uang yang telah dikeluarkan untuk transport apalagi kehangusan tiket sebelumnya *dibahas lagi*.

Setelah berjalan sangat cukup lama dan sudah dihantui rasa lapar dan waktu yang sudah cukup melewati waktu masuk sholat dzuhur, kami mengganti tujuan untuk mencari makan terlebih dahulu dan kemudian sholat karena sholat akan berkurang kekhusyuk-annya ketika dalam kondisi lapar haha :))

Kami menyusuri sepanjang Jalan Slamet Riyadi dan melewati banyak situs menarik. Ada Taman Sriwedari, Museum Radya Pustaka, Museum Batik Kuno Danar Hadi, dan Patung Slamet Riyadi. Akan tetapi yang membuat kami waspada adalah kondisi lalu lintasnya, ya bisa dibilang cukup mengerikan...untungnya ada trotoar lebar di selatan jalan :)


Patung Slamet Riyadi

sepeda dan becak pun bisa lewat sini~

Mari memilih! *bukan slogan pemilu*
Hingga tibalah kami di perempatan patung Slamet Riyadi dan menuju arah selatan, menuju Alun-Alun Lor (Alun-Alun Utara). Kami heran, sebenarnya kami di sini mencari makanan, tapi kami malah menemui toko optik yang banyak......terlampau banyak sepertinya untuk radius sebesar itu. Kan nggak lucu kalau harus makan beling -_- Tapi ada destinasi baru! Taman Kuliner Galabo (Gladag Langen Bogan). Akhirnya kami bisa beristirahat sejenak dan makan siang~ Aku pesan kupat tahu telur, dan yang lain kecuali Dheny pesan bakso kuah, please, jauh-jauh ke Solo makan bakso kuah ._. but it's okay. It's a free choice. memesan kupat tahu biasa.

selamat makaaaaaaaaan~

Rencananya mau beli es otong dan leker tradisional juga...tapi sepertinya sudah tidak memungkinkan, jadi kami memutuskan untuk sholat di Mesjid Ageng Surakarta dengan membelah Alun-Alun Lor~

backgroundnya puing-puing Sekaten

Kami melanjutkan perjalanan ke Kraton Surakarta dan ternyata loket sudah tutup -_- Aku kira masuk Kraton tidak perlu tiket...Akhirnya kami hanya mengabadikan momen dan menunggu angkot untuk membawa kami entah kemana.

muka-muka habis jalan entah berapa kilometer dan berakhir naas

Rencana selanjutnya menuju Taman Sriwedari, tapi setelah mengobrol dengan Dheny sebagai pembribik mas-mas supir angkot, kami disarankan untuk pergi ke Taman Balekambang dengan membayar Rp 40.000,00 untuk enam orang. Awalnya rada gimana soalnya tarif biasa jasa angkot Rp 5.000,00 padahal angkot sebelumnya ketika kami ke Paragon adalah Rp 3.000,00 saja...tapi akhirnya kami give in dan ya sudahlah kami menerimanya.

we've arrived!!

Sampai! 14.48 kami tiba di Taman Balekambang, tempat yang begitu nyaman piknik atau mungkin hanya sekadar bersantai atau juga berfoto.

@ bangku taman *bukan nama group band*


with a deer!

selfie time :3

mukanya Dita priceless banget :))

15.15 Hujan mulai turun :( Kami terpaksa menyudahi kunjungan kami ke taman tersebut dan berjalan menuju Stasiun Solobalapan. Namun kami terhentikan oleh hujan karena tidak ada yang membawa payung -_- dan terpaksa berteduh di salah satu rumah yang cukup meragukan untuk dijadikan tempat berteduh.

Sekitar pukul 15.25, hujan mulai reda dan kami memutuskan untuk menuju stasiun. Perjalanan cukup jauh, pukul 15.54 kami baru tiba di stasiun. Selama perjalanan tadi, beberapa sempat curhat dan tertinggal cukup jauh dari yang lain, tetapi tidak masalah :)

ternyata sewaktu aku membeli tiket mereka berfoto-foto ria...

Giliranku membeli tiket! 6 tiket Prameks menuju Jogja total harga Rp 60.000,00 Aku bertanya tempat duduk kita nomor berapa pada teman-teman, dan oh ternyata tidak ada nomor kursi, kami harus dhisik-dhisikan atau siapa cepat dia dapat tempat duduk.

tiket sudah di tangaaaan! :D

Keberangkatan kereta mundur sekitar 10 menit, coba saja ketika tadi berangkat dari Jogja juga seperti ini...diungkit lagi...aku kena lagi -_- Selama perjalanan 5 orang temanku ngobrol asyik dan aku tidur asyik saja (?) :3 Semoga aku tidak tidur dengan posisi yang aneh...haha

17.40! Kami tiba di Stasiun Tugu dan langsung mencari mushola untuk sholat ashar ._. Risa pulang duluan karena sudah dijemput dan kebetulan sedang tidak sholat, jadi tidak apa.

Setelah selesai sholat dan menyelesaikan masalah finansial, kunci motornya Dheny tidak ada! :| Bingung dan merasa panik, kami langsung menuju tempat parkir, berharap motor Dheny masih ada di sana... Alhamdulillah, kunci disimpankan oleh penjaga parkir :' Lalu kami pun pulang. Oh iya, fyi aja, aku nggak bayar biaya inap motor :3 mungkin sudah rezeki :))

18.45 Alhamdulillah aku sudah sampai rumah. Lanjut meng-upload foto dan menikmati sisa hari ini :) Pengalaman pertama pergi ke Solo, pengalaman pertama ketinggalan kereta, pengalaman naik kereta dengan sistem yang sudah berbeda, dan pengalaman-pengalaman lainnya juga ditambah adanya kawan-kawan...kurasa it covers the less good things that happened today.

Semoga pengalaman hari ini bisa menjadi pelajaran. Acara pergi selanjutnya harus lebih siap yaps! Thanks for today guys!! Enjoy the happines~ xo

welcome hometown <3

Tuesday, January 21, 2014

Rangers Januari

Selasa, 21 Januari 2014


Selamat malam, Blour! Today is simply a good day, alhamdulillah :D Hari ini salah satu Rangers ulang tahun, Ade Rizal Hazmi~ Sekarang yang paling pah poh di antara kami sudah berusia 19 tahun haha.

Pagi betul kami ke rumah Ade buat ngasih surprise. Perjuanganku bangun jam setengah 5.10 PAGI di saat liburan -_- Well, itu dari janjian yang jam 5 harus udah sampai rumah Malinda sih ._. alhasil ada 3 miscall dari Rini, 2 miscall dari Aziz, 1 miscall dari Malin dan 1 received call dari Malin, sepertinya tidak perlu membalas berapa pesan yang masuk via whatsapp :)) Haduuuh maafkan saya u,u Saya cukup sulit untuk bangun pagi :| Kemudian hanya dengan bermodal tampang ganteng dan bersih habis cuci muka pun aku menerjang angin dingin daerah Sleman barat ke utara...

Jreng! Sampai juga di rumah Malin sekitar pukul 5:45. Sampai di sana nggak langsung cus ke rumah Ade, tapi ngeteh super panas mewah dulu, tehnya dituangin ke cawan dulu baru diminum :3 Ketemu Kyukyu juga kalau namanya salah jangan jeburin aku ke kolam nila ya Mal -_- Setelah menghangatkan jiwa (?) kami berangkat menuju Perum Dayu Permai, blok dan nomor tidak perlu disebut ya, demi keamanan dan kenyamanan haha.

Sumpah ini keliatan enak banget. The cupcakes!
Iklan cupcakes! haha

Sekitar pukul 6:10 kami sampai di sekitaran rumah Ade dan mencari spot parkir yang kira-kira nggak bakal ketahuan sama Ade. Tuktuk, kami berjalan diam-diam mendekati rumah Ade...dan fail, ternyata di depan rumah Ade sudah ramai saja :| Ternyata teman-teman kuliahnya Ade~ cie asik banget jadi kamu, De haha. Oh, ternyata Malin kenal mereka...nggak jadi fail. Kami mengambil jalan lain, melobi salah satu civitas rumah Ade (?) dan menyusup masuk tanpa menimbulkan kegaduhan seperti apapun haha.

On the move

Lalu 6:18-6:19 kami mendatangi Ade yang sudah lebih dahulu diselamati oleh teman-teman kuliahnya~

Nah ini dia! Dari kiri itu Ade, Yoga, Taufan, Ardika, Ajeng, Audi, dan Tabita :D
Prosesi tiup lilin
Ini sebenarnya cuma Aziz (kiriyang minta foto sama cupcakesnya, tapi yang lain ikut dan fotonya bagus.
AKU ORA MELU. FINE.
YAY!
#ciaaamoment

Selanjutnya kami menikmati hidangan. Malin gaya banget pakai acara mual gitu, modusnya sih cupcake nggak cocok buat sarapan, tapi dia mualnya pas ngeliat aku yang notabene belum mandi sudah ganteng ini, sial -_-

Giliran sudah cukup dengan yang manis-manis, kami menuntut sesuatu yang asin. Ade nawarin mau sarapan apa, Rini jawab,"Sushitei" yang kemudian didukung oleh Tabita. Namun berujung pada Soto Campur di daerah situ -_- But finally! Sarapan! :D

Setelah itu Yoga, Taufan, Ardika, Audi, Ajeng, dan Tabita pulang dan kami berlima kembali ke rumah Ade, mau pamit gitu ceritanya, tapi ternyata orang tuanya Ade sudah berangkat kerja...sepertinya. Alhasil kami menjajah ruang tamu dan mengobrol ngalor-ngidul hingga akhirnya kami pulang dan kembali ke rumah masing-masing atau menuju acara masing-masing.

Ah senangnya~ Terima kasih Ade Rizal Hazmi! Selamat ulang tahun dan semoga hidupmu dianugerahi banyak berkah, aamiin. Jangan lupa bersyukur :) Semoga lancar kuliahnya juga! :DD


Eits, belum selesai. Ternyata yang ulang tahun di bulan Januari ini tidak hanya Ade, tapi Malin juga haha, Malinda Zhara Kusumawardani. Sebut tanggal nggak nih? Nanti kalau ketahuan kamu tua gimana Mal? haha Bertempat di destinasi pasta sekitar Jalan Solo, dikoordinatori oleh Ade dengan beberapa kekonyolan yang menjadi penyempurna kelakuannya (?). Bersama Grace, Eric, dan Monic. Here are the pics!

La tarte~
Making a wish or more!
Group pic! Tanpa Grace yang sudah pulang dan saya yang memotret

Buat Malin, selamat ulang tahun! Semoga cepat lulus sesuai rencanamu, kalau udah lulus jajain kita lho! haha atau bikinin tiramisu buatku, atau battle bikin sus sama Aziz :)) Wish you well and wish you the best :)

Love you guys! Bonne nuit! xx