Sunday, February 24, 2013

the restroom discovery and the other

Minggu, 24 Februari 2013


evening, evening :) second post for today. you are really productive now, Blour! haha

sesuatu yang awalnya biasa saja, namun lama kelamaan aku tertarik. mataku menangkap sesuatu yang agak berbeda dari yang biasanya aku lihat. ini cacing, awalnya aku mengira ini termasuk Lumbricus terrestris atau cacing tanah, tapi aku agak ragu karena ukurannya relatif lebih kecil. sebenarnya yang menarik perhatianku untuk pertama kali bukanlah keberadaannya, tetapi tubuhnya yang agak belang. mungkin dia albino parsial, pikirku.

the worm. its zig-zag patterned vessel is visible. can't get better pic though
hmm, menarik. aku bisa melihat pembuluh di dalam tubuhnya. dan itu melekuk-lekuk zig-zag sewaktu dia bergerak. sepertinya hal yang biasa saja, tapi aku merasakan amazement saat memperhatikannya. dan hal lain yang aku dapatkan dari observasi, membuatku makin yakin bahwa dia bukan cacing tanah. well, karena kepalanya tetap pada satu ujung. aku pernah mendengar bahwa kepala cacing tanah itu bisa either one of their body endings. dan cacing yang satu ini, perlu berbalik arah...yaa meskipun dia juga bisa bergerak mundur, tapi kepalanya tetap dominan pada satu ujung.

on second thought, mungkin ini cacing tanah :| I'm not sure, but dari gambarnya lebih mirip cacing tanah. bukan seperti Lumbriculus variegatus atau blackworm. somebody help me -_-



Sialia sialis or Eastern Bluebird


speaking of discovery and first experience, I've had another. sewaktu aku pulang sekolah, emm..aku lupa kapan, tapi sepertinya hari Sabtu, 26 Januari 2013. hari itu adalah pertama kalinya aku melihat seekor burung biru. it was blue, a soft blue. benar-benar amazing dan easy on the eyes. ah...cantik. burung itu aku lihat di daerah dekat sekolah. terbang dari belakangku, dari arah timur ke barat menuju pepohonan kecil di kanan jalan. sayangnya aku tidak bisa melihatnya lebih lama, burung itu  telah menyatu dengan pepohonan. dari gambar yang aku dapat dari Wikipedia, sepertinya yang aku lihat agak berbeda karena aku melihat biru yang menyeluruh, sedangkan di gambar burung itu memiliki soft brown and white coloured feathers.

ya, first experience itu benar-benar menyenangkan apalagi itu berhubungan dengan alam :)

anugerah

Minggu, 24 Februari 2013


g'morning, Blour! pagi yang cerah, cocok untuk melakukan dan menyelesaikan banyak hal :)

sebenarnya aku sudah berencana untuk memposting ini sejak lama...sejak 48 jam yang lalu haha. iya, memang karena hal ini begitu berkesan dalam hidupku. dan hal itu adalah teman :)

untuk beberapa kali aku sempat merasakan down, berada di bawah, tidak bersemangat, tidak enak badan, in grief, dan lain sebagainya. dan sadar atau tidak, aku terlepas atau sedikit terlepas karena keberadaan seorang teman.

teman... *sigh* kadang aku merasa aku kurang menghargai keberadaan mereka. biasanya disaat tidak mood, atau keegoisanku berada pada zona yang tidak mentolerir apapun. I feel so stupid -_- I mean, setelah semua yang terjadi, aku masih sering tidak ingat apa saja yang telah dilakukan seorang teman untuk membuat hidupku lebih baik. despite mereka yang membawa imbas buruk, no offense.

contoh konkret. kemarin jum'at, aku benar-benar merasa tidak enak badan. mungkin malah sudah sakit. dadaku begitu sesak dan seperti dipukul-pukul, katakan aku berlebihan, tapi sebenarnya aku tidak tahu bagaimana caranya untuk menjelaskan rasa sakit itu. dan ini bukan sakit hati yaaa ;) di kelasku, aku punya teman yang, ya..katakan dia agak hiperaktif, rada polah, dan kadang-kadang nggilani. out of nowhere, ketika aku sedang meringkuk menahan sakit, dia datang dan langsung menyanyikan beberapa potong lirik lagu. since my short term memory isn't that good, I couldn't remember what he sang. untuk sebelum-sebelumnya, aku kadang memandang 'hnngggh' atau biasa saja ketika dia menyanyi (dia sering banget nyanyi soalnya). tapi kali ini? aku merasa badanku agak baikan. timingnya pas, menurutku. dan itulah kenapa sebenarnya aku ingin sekali berterimakasih padanya.

yang lain. aku tidak terlalu baik dalam menangani berita duka. aku bisa saja terlilit dalam angan akan apa yang bisa terjadi padaku. aku terlalu banyak ber-'andai-andai' sepertinya... dan pada waktu itu, saat aku selesai sholat Dzuhur. tiba-tiba ada yang mencengkeram leherku dan mengunci kepalaku. yang tidak bisa aku percaya adalah aku mengikuti humor itu. aku tertawa dan terangkat dari kubangan pikiranku itu. I couldn't stop smiling after that. thanks to my friend.

tak lepas dari itu, sebenarnya aku masih berpikir apakah mereka melakukannya karena memang tahu aku sedang berada di bawah garis rata-rata mental, ataukah mereka melakukannya karena itu adalah nature mereka. mm, yea...aku tidak terlalu memikirkan itu dalam-dalam, karena either way, aku tetap merasa mereka adalah anugerah dalam hidupku. it's like....I owe them a lot. dan itu tidak hanya untuk mereka berdua yang aku jadikan contoh itu.

imbasnya, rasanya jika aku tahu ada temanku yang sedang down, aku ingin bisa men-cheer up mereka, ingin bisa ada untuk mereka, ingin bisa menjadi teman yang baik. ah, aku menunggu saat-saat itu dengan belajar dari kehidupan tentang bagaimana aku bisa melakukannya dengan baik. ini salah satu ketrampilan hidup yang aku dambakan :)

think that's all, ttyl *hug* :))

Saturday, February 23, 2013

the day ketika kekancingan di perpustakaan

Sabtu, 23 Februari 2013


Haaaaaaaaaaai, Blour! lama tak jumpa. dan selamat ber-weekend ria! ya walaupun besok Senin udah latian ujian lagi, tapi harus ingat selingan :)

jadi, ceritanya gini. habis pulang sekolah aku cuma luntang-luntung mondar-mandir nggak jelas yang akhirnya stuck di Joglo dan bercengkrama dengan beberapa teman. sehabis itu ke tempat biasa, perpus. tempat yang paling kece buat ngobrol dan tidur diskusi dan belajar haha. kali ini aku mendapati teman-teman yang sedang belajar. ada Vezzha, Desma, Timus, Endah, Widya, dan Mono. aku yang rencananya di situ nggak tau mau ngapain, akhirnya ikutan belajar. sekadar mengerjakan soal-soal PM kimia yang lalu dan yang tadi. dan, ya, seperti yang aku bilang tadi, perpus memang tempat paling oke buat belajar =)) saking seriusnya belajar, tiba-tiba aja udah ada Fakhri, muncul gitu aja ._.

nggak, aku nggak kekunci sewaktu belajar, jangan kecewa ya, Blour :)) akhirnya aku melanjutkan nggarap soal-soal itu, dan tibalah waktu perpus tutup. tinggal aku, Mono, Mbak Tuti, Bu Ratna, dan Bu Puji. yang lain udah pada pulang. seperti biasa, aku sama Mono kayaknya paling betah kongkow di perpus dan udah sering diusir wuehehe. kami terus pamitan sama Bu Ratna, Bu Puji, dan Mbak Tuti, sampai pada...

Mbak Tuti: kalian mau ini nggak? tapi tinggal satu.. *ngeluarin plastik item kecil*

aku yang tadi sebelum ke perpus sempat berpikiran bakal dapat konsumsi, cuma bisa nyengir dan menerima itu kresek. dan Mbak Tuti pun kembali mengambilkan sesuatu, ada makaroni plastik, dikasih ke Mono. lalu...

Mbak Tuti: itu ada teh, tapi tinggal satu juga, sama a*qua satu.

kami tidak menolak, tetapi berterimakasih dan langsung menuju dimensi lain perpustakaan. wussh! sepertinya mukaku keliatan banget kayak orang belum makan kali ya? njuk Mbak Tuti pun iba #krik lalu, kami menikmati hidangan itu. bolu kukus, makaroni, dan segelas teh. ah, rejeki *sigh* dan kami kembali ke dimensi semula. sampai pada akhirnya aku menyadari ada sesuatu yang ganjil. sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu pintu perpustakaan yang tertutup dan sudah digembok....dari luar :| berusaha tidak panik, aku panik #mahngopo secara aku nggak punya kontaknya Mbak Tuti yang sepertinya satu-satunya pembawa kunci perpus. duh tulung.

Mono bertindak. dia ngintip keluar lewat jendela, ndhodhok-ndhodhok dan minta tolong. beberapa anak pramuka menerima instruksi dan mencarikan pertolongan, yang lainnya terheran-heran dan mulai mengintip yang kemudian mendapati dua insan manusia yang satunya kayak bapak-bapak dan yang satunya kayak orang nggak pernah dikasih makan. hina -_- setelah beberapa saat menunggu pertolongan yang tak kunjung datang itu, aku nyelonong ke front-desk perpus. mencoba nyari apakah di sana ada semacam daftar nomer HP karyawan kayak yang ada di ruang guru. aku berharap banyak, tapi kandas harapanku. tapi tidak juga, aku mendengar suara melengking khas Mbak Tuti. aaaaaaaaaaaaaaaah! berusaha kalem dan stay cool, aku duduk di sofa. tapi nggak ngaruh soalnya setelah pintu dibuka, Mbak Tuti ketawa sampai mbungkuk-mbungkuk -______- oke fine. dan saat keluar, berjuta mata tertuju padamu #alaMissIndonesia aku cuma bisa nyengir-nyengir dan ngacir ke tempat parkir.

done sudah. alhamdulillah bisa keluar. yang jelas, kami sangat berterimakasih kepada adik-adik kelas yang berbaik hati mencarikan pertolongan, Mbak Tuti yang untungnya belum pulang, dan segenap pihak yang membantu penyelamatan ini. jika tidak karena kalian, mungkin saya tidak bisa menulis postingan ini, dan mungkin akan kekancingan di perpus sampai Minggu...apa Senin :| *benerin senyum*

udah gitu aja sih pengalaman kekancingan di perpus untuk pertama kalinya dan semoga nggak terulang dengan scenario yang lebih worst. terimakasih lagi untuk semua! da~ *dadah-dadah ala Miss Indonesia*


NB: catatan untuk diingat, hari ini aku melihat ekspresi baru dari seseorang. ekspresi jengkel dan mungkin fed-up, juga sedikit marah...semoga. maaf ya :)

Monday, February 18, 2013

destiny in destinies; dream post #5

Senin, 18 Februari 2013


good morning, Blour. barusan bangun nih. tumben banget tiba-tiba aja bisa bangun jam segini. semoga nggak telat ya nanti :)

kali ini berbeda. bisanya ketika aku bermimpi, aku bisa mengingat banyak adegan, tetapi kali ini hanya satu. mungkin itu karena aku sadar ketika itu juga. atau sebenarnya dua, karena ada sedikit memori kabur tentang aku yang sedang menonton tv. ya sudah, langsung ke mimpinya aja.

awal mulanya ada kata-kata,"lihat...lihat... di sini akan terjadi hal yang mistis." aku pun mulai memperhatikan dengan seksama. sepertinya aku sedang memperhatikan layar kaca, aku sedang menonton sesuatu, seperti video youtube. di sana ada seorang pemuda, di kanan-kirinya ada wanita dengan perbandingan 3:1. sepertinya narratornya adalah laki-laki. kemudian pandanganku yang pertama dari kejauhan, kemudian rotate dan zoom in, mengikuti pandangan yang lain, memperhatikan tangan pemuda itu. lengannya menghadap ke atas, ditumpukan pada sikunya. tidak ada apa-apa. lalu, sepertinya ada yang berubah. pergelangan tangannya terlihat mengecil, sedikit demi sedikit,"errrgh!" pemuda itu mengerang. aku bingung, aku tidak bisa berbuat apa-apa. dia terus mengerang, sampai, aku melihat bayangan. satu....dua....bayangan itu terus bertambah. mataku bergerak liar, mencari tahu siapa pemilik bayangan-bayangan itu. dan...set! aku terdiam, bayangan-bayangan itu berhulu pada satu benda.....atau bagian...., yaitu tangan pemuda tadi.

pergelangan tangannya masih terlihat dicengkeram. hanya saja dari lima jari tangannya, dari sana terbentuk sebelas bayangan. mungkin efek lampu? tidak. bayangan itu tidak membentuk bentuk induk yang sama. bayangan yang satu berbeda dengan yang lain. aku hanya mengingat ada bayangan gunung, ular, dan perempuan tua, karena ketiga bayangan itu adalah beberapa dari sebelas yang diteriakkan oleh salah seorang di ruangan itu. dan aku terbangun. mendapati bahwa fajar sudah naik. sekarang pukul 04:09 WIB. aku mendudukkan diri, lalu menyingkirkan semua pikiran dan mengambil air wudlu.

hanya saja aku sempat berfikir mengenai maksud mimpi tadi. dan hal yang berada paling atas di tumpukan kata dalam pikiranku adalah destiny, atau takdir. jika aku refleksikan pada diriku sendiri, mungkin bayangan-bayangan tadi adalah pilihan-pilihan dalam hidup. pilihan-pilihan itu akan membawaku pada akhir yang berbeda, pada jalan takdir yang berbeda. mungkin salah satu pilihan yang paling besar dalam hidupku adalah sewaktu memilih jurusan untuk kuliah. karena memang aku juga tahu bahwa berbeda jurusan, berbeda pengalaman, jadi sepertinya aku sudah menyadari mengenai mimpi ini...sedikit. hanya saja ada yang mengusik pikiranku. aku pernah mendengar, bahwa ada kondisi yang berbeda mengenai takdir itu sendiri. aku mendengarnya dalam Bahasa Inggris. jika tidak salah "fate" dan "destiny" atau yang lain...aku tidak ingat. kedua hal yang sama itu memiliki semacam terms and conditions yang berbeda. hmmh, I can't take my mind off that, this is pain.

yang jelas aku berharap pilihanku itu adalah yang terbaik untuk hidupku. lagipula, setiap pilihan itu pasti memiliki kelanjutan. dan akan rencana Tuhan yang sudah ada untukku? sepertinya aku bisa untuk yakin bahwa pasti ada jalan untuk meraih kesuksesan. hanya tinggal bagaimana aku menjalaninya. bismillah :)

Saturday, February 16, 2013

sebuah jabat tangan

Sabtu, 16 Februari 2013


hey, Blour. lama tak jumpa. hari ini hari terakhir Latian Ujian Nasional putaran II di sekolah. rasanya lumayan lega, udah mencoba semaksimal mungkin, tinggal nunggu hasil. semoga bisa naik ke depannya. hemmh :) tapi aku nggak lagi mau bahas itu. hari ini, well, kepikiran untuk nulis tentang arti jabat tangan untuk diriku.

awal sekali pengetahuanku tentang jabat tangan itu waktu aku baca apa denger sewaktu pelajaran agama. intinya jabat tangan itu merontokkan dosa dan mempererat tali persaudaraan. itu awal mula banget aku tahu tentang arti jabat tangan. and since the time has flew, aku juga menyadari arti lain dari jabat tangan itu. beberapa juga aku dapat dari membaca buku psikologi. contohnya kalau orang berjabat tangan denganku dan jabatannya kuat, tandanya orang itu tertarik untuk mengenalku. kalau nggak ya berarti nggak tertarik. itu sih yang aku baca. tapi kenyataannya? well, nggak juga. premis umum seperti ini tidaklah berlaku bagi semua orang. dan akan lebih tidak berlaku lagi kepada orang-orang yang sudah mengetahuinya. seperti aku, hingga saat ini.

Blour, entah, tapi semenjak SMA ini aku lebih gemar untuk berjabat tangan dengan orang-orang di sekitarku. nggak, bukan karena hal-hal yang aku sebutkan di atas itu. faktanya aku malah tidak terlalu ingat akan hal-hal itu jika sudah ada di kenyataanya. aku akan lebih memperhatikan orang yang berjabat tangan denganku. biasanya kalau bukan kuat atau lemahnya jabatan tangan, aku memperhatikan pandangannya. kenapa? ya karena pandangan mata itu kadang menyimpan begitu banyak hal. begitu banyak hal. ya katakan saja mata seseorang itu "jendela" dari sebuah brankas.

lalu kontak fisik. jabat tangan termasuk kontak fisik. kalau aku membaca manga dan menyimak anime. untuk beberapa kali aku menemukan bahwa bertengkar fisik itu salah satu cara menyampaikan perasaanmu ke orang lain. dari situ orang lain bisa mengerti hal yang kamu rasakan saat itu. kalau aku analogikan, sepertinya jabat tangan juga bisa seperti itu...hanya saja lebih less violent.

kalau seumpamanya aku jadi Patrick di episode Valentine's Day kartun Spongebob, mungkin aku tidak akan se-ngamuk itu sih, soalnya ya bayangin aja orang sekecil aku ngamuk-ngamuk di pasar malam? hnngh wagu -_- cuma emang nggondoknya bakal tumpuk-tumpuk kalau di kayak gituin :| tapi, afterall, a nice warm handshake is not that bad. not bad at all. cuma harus wise aja timing penggunaannya :))

Saturday, February 9, 2013

Puncak Suroloyo; dream post #4

Sabtu, 9 Februari 2013


Blour, sekarang pukul 1:15 pagi. aku terbangun dari rangkaian mimpi. mimpi kali ini agak mengerikan.

setting pertama. aku ada di ruang keluarga rumahku, dan sepertinya sama-sama malam hari. aku membuka laptop hitam yang jika di dunia nyata sudah rusak. di sini laptop itu bisa menyala. aku menyalakannya, lalu aku tinggal ke kamar mandi sebentar. sepertinya aku menyalakan laptop untuk mengurus pendaftaran SNMPTN. hmm. saat aku kembali dari kamar mandi dan memasuki ruang keluarga, aku melihat ayah ibuku yang duduk di sofa. tiba-tiba saja aku merasakan hawa yang menakutkan. sepertinya ada yang memperhatikanku dari lorong. aku meringkuk dan memeluk ayahku. memberi tahu beliau apa yang aku rasakan. lalu, ayah dan ibuku berpendapat sama, untuk tetap tenang dan tidak ada yang perlu ditakutkan. setidaknya itu yang aku tangkap dari perbincangan kecil itu. namun, ada hal yang masih mengusikku dari lorong itu. benar-benar mengerikan dan sepertinya begitu dekat. lalu, ayahku berkata,"tidak apa. malahan kalau kamu diperhatikan, berikan saja senyumanmu." aku kurang yakin dengan pernyataan beliau. secara aku tidak yakin bisa memberikan senyuman jika aku dalam keadaan seperti itu. apalagi di dalam mimpiku ini "diperhatikan" tidaklah sekedar aku tidak bisa melihat wujud yang memperhatikanku, melainkan aku bisa melihatnya. meski tidak secara keseluruhan, aku hanya bisa melihat wajahnya saja. malah lebih ngeri T_T tetapi, aku pun menurut dan melakukan perkataan orang tuaku. aku melihat ke lorong, dan memberikan senyumku.

setting kedua. ini masih berkesinambungan dengan setting pertama, hanya saja aku berada di tempat lain. sepertinya aku ada di sebuah house party. pesta rumah seperti yang ada di film-film barat itu. hanya saja suasananya masih sama seperti setting pertama mimpiki ini, menakutkan. ada sesuatu yang "amis" yang aku rasakan di lantai atas. aku pun ke sana. entah, padahal pada kenyataanya aku pernah berkata jika aku ada dalam settingan film horror, jika ada suara yang aneh aku tidak mau menghampirinya. well, sepertinya berbeda di sini. sesampainya aku di lantai atas, aku menuju sebuah pintu di ujung koridor sebelah kiri tangga. koridor menuju pintu itu semakin menyempit dan membuatku merasa kalau pintu itu ada di pojok dan jauh dari ruangan manapun. aku mengetuk pintu. pintu dibuka. aku melihat orang-orang berpakaian hitam, tetapi itu memang kostum mereka. seperti saat Halloween. hal yang aku sadari selanjutnya adalah ternyata ruangan itu adalah kamar mandi. aku melihat dibelakang orang yang berdiri mengganjal pintu itu, ada hal yang tidak biasa di dalamnya. ada semacam "penyayatan" untuk mengambil darah. sepertinya aku sadar jika mereka adalah vampir. aku lupa detail selanjutnya, yang jelas aku sudah duduk di sofa salah satu ruangan. aku terlelap di sofa itu. aku mendengar suara dari sebelah kananku, aku tetap memejamkan mata. aku mengenal suara perempuan itu, dia salah satu temanku di SMA ini...Gita. dia bilang padaku untuk tetap tidur. aku tidak terlalu ingat akan perkataannya, yang aku rasakan hanyalah, itu perkataan yang baik. dan ada saat ketika ia menyebutkan perubahan jadwal ulangan Senin. lalu, dari sisi lain ruangan, aku melihat Ambar yang menyalahkan ibunya karena beliau tidak memberi tahu dirinya jika jadwal ulangan Senin berubah.

setting ketiga. aku ada di rumahku. rumahku sedang dipakai untuk pengajian...sibuk. terutama nenekku. beliau memang begitu membantu kami ketika ada acara di rumah. hanya saja sepertinya hubunganku dengan nenekku tidak terlalu baik di sana. aku tidak banyak membantu mengurus acara pengajian itu. hampir semuanya dilakukan nenekku. lalu, aku berdiri di tempat parkir dalam, di depan pintu dapur kecil. aku melihat ke arah utara. setidaknya itulah arah jika aku berdiri di tempat parkir rumahku, tetapi mungkin itu adalah arah Barat dalam mimpiku. aku melihat bulan yang begitu besar. aku takjub. benar-benar takjub. aku memanggil nenekku untuk ikut menyaksikan pemandangan itu. aku memandang bulan itu lagi. anehnya, bulan itu bergerak ke atas dengan kecepatan yang gila. bulan itu semakin ke atas dan semakin mengecil. kini aku melihat bulan itu di sisi lain, bulan itu bergerak ke bawah dan semakin membesar. aku terkejut, aku melihat bulan yang sepertinya adalah bulan yang sesungguhnya. aku pun melihat matahari yang bersinar agak transparan di bagian langit yang mendekati horizon. lalu pandanganku tertuju pada "bulan" tadi yang masih bergerak terus ke bawah. bergerak di antara bulan dan matahari itu. aku pun mengambil kesimpulan bahwa itu Venus. aku melihat gerakan Venus yang berubah, dia berbelok. menuju Bumi. pandanganku mulai dipenuhi debu, lalu bongkahan-bongkahan tanah. aku berlari mendekati nenekku. aku sadar bahwa badanku sudah tidak berbentuk, begitu pula badan nenekku. hanya saja aku tetap menghampiri beliau. aku membopong beliau dan berlari ke luar. anehnya, badan kami sudah kembali seperti semula. nenekku berpesan sesuatu padaku. aku lupa, tetapi yang aku ingat adalah aku menitikkan air mata dan membuat janji pada diriku sendiri,"pokoknya aku harus bisa sampai di Puncak Suroloyo!" begitulah kataku sambil mengepalkan tanganku. aku memelankan lariku saat mendekati jalan raya. aku berada di jalan dari semen di tengah sawah di dekat rumahku. di situ aku memikirkan keadaan kakak perempuanku, karena aku tidak sempat memanggilnya ketika kejadian tadi. saat aku terlarut dalam lamunanku, aku tersadarkan oleh Simbok yang mengendarai motornya dan diikuti Mas Oli.

kemudian aku sudah membuka mataku. sepertinya tubuhku mengatakan padaku kalau aku sudah cukup tidur. sudah saatnya aku bangun untuk yang kedua kalinya. sebelumnya aku terbangun pukul 9 malam. terbangun dari mimpi yang berbeda.

aku masih tersamarkan dari arti mimpiku kali ini. aku masih mencoba untuk menghubungkan semuanya.  masih mencoba untuk menyingkap pertalian korelasinya.

Tuesday, February 5, 2013

jagoan; dream post #3

Selasa, 5 Februari 2013


good morning, Blour! early bird it is. aku udah bangun jam setengah tiga tadi, semalem tidur cepet. ketiduran tepatnya. setelah kemarin dibiarkan menunggu dan akhirnya pulang. dijambu, begitu kata Agung haha :|

sampai rumah itu sekitar jam 7 lebih, terus langsung makan. rencananya mau mandi, tapi kepincut sama salah satu acara tv tentang fakta binatang buas, so....aku nonton sampai selesai. since habis itu bakal ditayangin orang-orang yang menggunakan alat bantu hidup tidak lazim, aku menunggu, mandinya setelah itu. eh, tiba-tiba aja udah dibangunin bapak, disuruh pindah. kata bapak, posisi tidurku nggak enak. nggak yakin juga sih akunya, yang jelas aku tidur sepanjang sofa dengan selimut handuk :|

aku pindah ke kamar. akunya nggak tidur di kasur, tapi malah di lantai :| kepala di atas kasur, bantalan guling, badan di lantai, dan tanpa selimut. beginilah ketika orang berpindah tempat tidur....or is it just me...? :|

anyway, aku terbangun, dan tumben banget matahari belum tinggi. masih bulan malahan. aku nyari hape dan tahu kalau masih setengah tiga pagi. despite thinking of anything else, aku masih mikirin mimpiku yang baru aja itu.

sebuah rutinitas kebetulan yang sering terjadi adalah ketika aku tidur dengan posisi yang katakanlah nggak bener, pasti mimpi yang aku alami itu ikut-ikut nggak bener -_- tapi nggak benernya itu sebagai mimpi yang absurd dan begitu apa banget. nah, dan kali ini, mimpiku itu tentang aku yang mau plesir atau piknik. tapi nggak tahu kemana. yang jelas masku masih di Jogja dan belum ke Jakarta. setelah ditilik ulang, ternyata kami mau ngantar masku ke stasiun, masku mau ke Jakarta :| padahal tak kira kami mau pergi sekeluarga buat makan, eeeh, nggak :( tapi udah sering sih kalau nganter siapa ke stasiun, terus habis itu makan di luar.

sebelum itu, ada adegan saat aku ada di ruang kelas, mungkin SD...soalnya aku lagi mainan mainan plastik. ada Buzz Lightyear....Buzz Lightyear dimana-mana :| di sana ada Gita juga, kayaknya ada Dinta juga.

kembali ke inti mimpi, plesir. yang aku kagetin adalah, waktu siap-siap di rumah, aku ngeliat seseorang yang udah lama nggak aku pikirin dan udah lama nggak muncul di mimpi, TEW. oho, aku kaget meeeeeeeeen! #mahngopo kan kata orang, kalau seseorang masuk di mimpi itu berarti aku lagi kangen dia...atau dia lagi kangen aku? aku lupa, Blour, tapi...sudahlah. lanjut. waktu aku menyusuri lorong rumah sambil nyanyiin lagu yang lagi sering aku dengerin, semuanya menjadi kabur. TEW hilang, padahal aku tahu dia ada di ujung lorong, tapi setelah aku sampai ujung lorong, dia nggak ada. rasanya agak sedih, tetapi aku biarkan. sekelilingku mengabur lebih hebat, dan, aku terbangun.

yang nggak biasa adalah, lagunya Sherina - Jagoan, ya setahuku judulnya itu, keputer terus di kepala. terutama yang bagian,
yang namanya jagoan harus membela yang lemah. yang namanya jagoan harus rela berkorban. 
ini bukan yang pertama kalinya ada lagu yang tiba-tiba keputer terus di kepala setelah bangun tidur, dulu juga pernah, tapi sepertinya yang ini lebih dalam. aku masih ragu akan artinya, tapi aku merasakan sesuatu yang nggak bisa aku gambarkan melalui kata-kata.