Haaaaaaaaaaai, Blour! lama tak jumpa. dan selamat ber-weekend ria! ya walaupun besok Senin udah latian ujian lagi, tapi harus ingat selingan :)
jadi, ceritanya gini. habis pulang sekolah aku cuma luntang-luntung mondar-mandir nggak jelas yang akhirnya stuck di Joglo dan bercengkrama dengan beberapa teman. sehabis itu ke tempat biasa, perpus. tempat yang paling kece buat
nggak, aku nggak kekunci sewaktu belajar, jangan kecewa ya, Blour :)) akhirnya aku melanjutkan nggarap soal-soal itu, dan tibalah waktu perpus tutup. tinggal aku, Mono, Mbak Tuti, Bu Ratna, dan Bu Puji. yang lain udah pada pulang. seperti biasa, aku sama Mono kayaknya paling betah kongkow di perpus dan udah sering diusir wuehehe. kami terus pamitan sama Bu Ratna, Bu Puji, dan Mbak Tuti, sampai pada...
Mbak Tuti: kalian mau ini nggak? tapi tinggal satu.. *ngeluarin plastik item kecil*
aku yang tadi sebelum ke perpus sempat berpikiran bakal dapat konsumsi, cuma bisa nyengir dan menerima itu kresek. dan Mbak Tuti pun kembali mengambilkan sesuatu, ada makaroni plastik, dikasih ke Mono. lalu...
Mbak Tuti: itu ada teh, tapi tinggal satu juga, sama a*qua satu.
kami tidak menolak, tetapi berterimakasih dan langsung menuju dimensi lain perpustakaan. wussh! sepertinya mukaku keliatan banget kayak orang belum makan kali ya? njuk Mbak Tuti pun iba #krik lalu, kami menikmati hidangan itu. bolu kukus, makaroni, dan segelas teh. ah, rejeki *sigh* dan kami kembali ke dimensi semula. sampai pada akhirnya aku menyadari ada sesuatu yang ganjil. sesuatu yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu pintu perpustakaan yang tertutup dan sudah digembok....dari luar :| berusaha tidak panik, aku panik #mahngopo secara aku nggak punya kontaknya Mbak Tuti yang sepertinya satu-satunya pembawa kunci perpus. duh tulung.
Mono bertindak. dia ngintip keluar lewat jendela, ndhodhok-ndhodhok dan minta tolong. beberapa anak pramuka menerima instruksi dan mencarikan pertolongan, yang lainnya terheran-heran dan mulai mengintip yang kemudian mendapati dua insan manusia yang satunya kayak bapak-bapak dan yang satunya kayak orang nggak pernah dikasih makan. hina -_- setelah beberapa saat menunggu pertolongan yang tak kunjung datang itu, aku nyelonong ke front-desk perpus. mencoba nyari apakah di sana ada semacam daftar nomer HP karyawan kayak yang ada di ruang guru. aku berharap banyak, tapi kandas harapanku. tapi tidak juga, aku mendengar suara
done sudah. alhamdulillah bisa keluar. yang jelas, kami sangat berterimakasih kepada adik-adik kelas yang berbaik hati mencarikan pertolongan, Mbak Tuti yang untungnya belum pulang, dan segenap pihak yang membantu penyelamatan ini. jika tidak karena kalian, mungkin saya tidak bisa menulis postingan ini, dan mungkin akan kekancingan di perpus sampai Minggu...apa Senin :| *benerin senyum*
udah gitu aja sih pengalaman kekancingan di perpus untuk pertama kalinya dan semoga nggak terulang dengan scenario yang lebih worst. terimakasih lagi untuk semua! da~ *dadah-dadah ala Miss Indonesia*
NB: catatan untuk diingat, hari ini aku melihat ekspresi baru dari seseorang. ekspresi jengkel dan mungkin fed-up, juga sedikit marah...semoga. maaf ya :)
No comments:
Post a Comment