Tuesday, July 9, 2013

Pengakuan dan Jati Diri

Selasa, 9 Juli 2013


Selamat menjelang siang :) Postingan ini sebenarnya sudah mau aku post kemarin-kemarin. Cuma ya, baru kelaksana sekarang, hehehe.

Pernah nggak kalian merasa dipandang orang lain? Dipandang yaaaa dipandang secara lebih. Bukan gara-gara suka apa gimana lho, tapi itu juga bisa sebenarnya haha. Kemarin Jum'at aku merasa dipandang dan aku merasa terhormat sekali untuk seukuran diriku yang tidaklah terlihat di antara bangunan. Iya aku melebih-lebihkan. Aku rasa semua itu hanya karena pakaianku yang match dengan keadaan. Kamu masih ingat Cliche? Iya Cliche yang ada di sini. Dia juga di sana, coba saja kalau dia berpakaian setema, mungkin aku benar-benar tak nampak. haha.

Ngomong-ngomong soal pengakuan (dari orang lain atas dirimu), itu bukanlah hal yang mudah untuk didapat dan dipertahankan. Tepatnya bukan pengakuannya yang dipertahankan, tapi dirimu sendiri. Untuk beberapa orang, mungkin termasuk aku sendiri, Blour. Bakalan ngutak-atik yang mana ada di dalam diriku agar membuatku nampak. Tambah pernak-pernik, poles sana poles sini, pokoknya biar menyilaukan. Soalnya ya, pokoknya adaaaa aja yang nggak disukai dari diri kita itu :\

Aku mau nyoret yang lain juga, tapi masih ada hubungannya kok. Jadi waktu kemarin di sebuah lembaga bahasa, kami murid-murid mendapat tugas. Waktu aku mengerjakan tugas, salah seorang teman saya berulang-ulang mengomentari,"Nggak sempurna nggak apa-apa kok!" Pikirku,"Ya nggak apa kan?" dan alhamdulillah aku mengucapkan hal yang sama :) Tapi Blour, kata-kata temanku itu terngiang terus dan membuat aku berpikir kenapa dia sebegitunya berkomentar. Pertamanya aku hanya menepis dengan memberikan rebuttal dalam pikiran,"This is not about me being perfect, this is about me trying my best."

Terkadang aku heran mengapa perspektif seseorang itu bisa tertuju pada hal tertentu saja...lalu, aku berkaca. Aku memperluas bidang penglihatan, mencoba melihat gambar yang lebih besar. Pada akhirnya aku mengambil kesimpulan, mungkin temanku itu sudah fed up melihat orang-orang berkelakuan perfeksionis (di hari itu). Karena aku menyadari tiap orang memiliki titik jenuh masing-masing, sepertinya aku bisa mengerti akan hal itu. Mencoba mengerti itu susah, mengerti itu menenangkan. Susah-susah dulu kan boleh sebelum tenang :)

Sebenarnya aku cukup dibuat bingung dengan postinganku ini, apa iya isi dan judulnya sesuai? -_- Anyhow, in the first place kan kamu tempat pengutaraan apa saja yang aku mau, jadi Let rules be rules :)))

No comments:

Post a Comment