Friday, July 20, 2012

khayalan kehangatan

Jum'at, 20 Juli 2012


di sinilah aku sekarang, menunggu bersama berpuluh kursi yang tidak diduduki. angin berhembus dari timur, menerpa diriku yang bahkan hanya memiliki harapan kecil akan kehangatan. sweater kelabu ini? bahkan bukan milikku, memang kepunyaan orang yang spesial, kakakku. tanpa ini? mungkin aku sudah membeku. mendung di langit pun mendukung kesendirianku. namun, harapan dari matahari yang kutunggu masih tetap ada. selama apapun aku duduk di sini, akan tetap ada harapan itu. memikirkan kedatangannya pun sudah mendatangkan ketenangan dan kehangatan yang cukup. cukup untuk diriku agar tidak berhenti berharap :)

see? sinar matahari mulai membuka celah-celah angkasa. diterpa angin dari timur, disambut tabir keemasan di sebelah barat. mungkin aku terlalu berandai-andai mengenai hal-hal di sekitarku, tapi artinya, angin ini akan membawaku ke perwujudan keinginanku, entah apa itu... aku pasrah. aku tidak memaksa atau menuntut, jika memang waktunya, pasti tiba.

sekilas terlintas juga tentang seseorang...yang mungkin bisa menjadi teman terbaikku untuk tiba di sini. mungkin aku memang serakah, tapi inilah aku yang kadang memang terlalu manusiawi.

mungkin sebaiknya aku sholat dulu, sudah hampir pukul 4 sore. tapi aku terlalu enggan untuk beranjak. things might become complicated and I don't want that. hanya 2 hal yang tidak enggan untuk bergerak. jari-jemariku yang terus mengoreskan pensil pada kertas putih dan kepalaku yang terus menoleh, berharap matahari melambai padaku dan menyilaukanku dengan cahayanya.

haruskah ku melangkah? aku tidak memiliki seluruh waktu di dunia. sebagian dari diriku ingin beranjak, menghadapi apa yang mungkin telah ada bagiku. sebagian yang lain ingin tetap tinggal, tak ingin melewatkan sesuatu yang seharusnya akan menghampiriku. yah, pertentangan batin selalu memuakkan, tak peduli tentang apapun itu. tragis mungkin bukan kata yang tepat...tapi ini sungguh menyiksa.

kepastian pun datang, sampai aku harus menghapus satu tanda tutup kurung untuk menghilangkan situasi yang mungkin aku inginkan :) all the love in the world? ini lagu yang indah di saat ini. ada debuman keras yang terasa. kukira itu dari dalam diriku, heheh, yang ternyata bukan. ternyata hanyalan debuman panggung kayu yang terinjak-injak kaki orang-orang yang berjalan sambil lalu melewatiku. aku merasa bodoh, tapi penuh kupu-kupu.

tapi apa kata takdir? inikah takdir? sesulit inikah aku untuk bertemu matahari? apakah aku benar-benar akan sirna ketika dekat dengan matahari? setidaknya aku ingin mencoba. aku ingin berusaha. tapi tetap saja. matahari itu akan tetap jauh di sana. bahkan kehangatannya hanyalah khayalanku semata.


akhirnya aku beranjak, meninggalkan kursi itu tidak terduduki, sama seperti yang lain. dan aku? biarkanlah aku ditelan kebekuan.

No comments:

Post a Comment