Sabtu, 10 Juli 2021
Halo, Blour! Aku mau cerita. Sesuai judul nih, aku kemarin habis vaksinasi covid-19 di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman. Prosedurnya cukup jelas, antreannya juga. Cuma kemarin tidak sempat ambil foto kondisi ruang tunggu karena tidak kepikiran untuk dijadikan bahan tulisan. Kira-kira ada sekitar 60 kursi tunggu dengan jarak satu meter. Lebih dari cukup, menurutku. Ada toilet juga. Jadi dari lahan parkir sebelah timur kami ke arah utara (menuju tempat vaksinasi), di depan pintu masuk sudah ada petugas, cukup jelas. Kemarin aku vaksinasi bersama kakakku. Dia dapat nomor antrean 36 kalau tidak salah, jadi diminta datang pukul 8 s.d. 9 pagi. Aku dapat nomor antrean 57, jadwal pukul 9 s.d. 10 pagi. Di depan kursi tunggu sudah ada meja berjejer, mulai dari 1. Pemanggilan dan ukur tensi; 2. Anamnesis; 3. Cetak kartu; dan 4. Bilik vaksinasi (bertirai). Vaksinnya apa? Boleh disebut tidak ya? Tidak apa-apa ya, menurutku. Aku percaya pada pembuat vaksin toh tidak mungkin vaksin boleh beredar kalau tidak teruji. Kami dapat Astra Zeneca.
ini infografisnya, yang lebih jelas ada di laman instagram |
Gugup juga ya ternyata, biasanya aku hipotensi, tapi saat diukur tensinya jadi normal 😅 Apalagi saat anamnesis, beuh khawatir tidak lolos, tapi alhamdulillah bisa. Setelah disuntik, ambil kartu vaksin dan aku dianjurkan untuk minum parasetamol per delapan jam selama tiga hari. Tapi ya, berhubung aku agak ngeyel, jadi setelah vaksin tidak minum obat. Nanti aja kalau ada demam/pusing baru minum. Beda orang, beda efek nih. Kan aku ngobrol sama kakakku ya, Blour. Dia cerita kalau daerah yang disuntik kerasa sakit, nah aku tidak merasa demikian, chill aja ototku nih. Aku tidak yakin sih, Blour ada hubungannya atau tidak. Karena misalkan aku habis olahraga, pegal-pegal baru muncul dua hari setelah itu.
Sampai rumah kakakku langsung minum parasetamol, kemudian tidur dan pakai selimut. Aku? Setelah makan nih, tiduran, terus kerasa pegal di bagian belikat kanan, kemudian belikat kiri ikut pegal. Wah, ape nih? Pikirku. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur (dengan kipas angin yang menyala). Beda ya? Timeskip aja, malam gitu, pakai skin care, kemudian tidur (00.50). Pas mau tidur ini mulai-mulai kerasa sakit daerah yang disuntik wkwkw mulai agak pusing juga.
✨pagi hari✨
Mak liyerrrrrr gitu, Blour pas bangun. Hidung kanan agak tersumbat, tapi aku tidak yakin apakah pengaruh vaksinasi atau bukan, karena di Jogja lagi agak dingin ya dua hari ini. Berhubung aku lagi mencoba skin care baru jadi bangun tidur, cuci muka, dst. Kalau tidak sih, pasti aku memilih untuk skip wkwk. Karena pusing dan mata agak panas, aku memutuskan untuk minum parasetamol dan tentunya makan dulu. Pokoknya harus makan, jangan tidak sarapan (agak malas sarapan biasanya). Sewaktu jalan ke kamar mandi, ruang makan, ke kamar, rasa pusing agak berkurang, jadi aku berencana untuk agak lebih aktif daripada biasanya (semoga). Daerah bekas suntikan juga makin kerasa sakit, tapi pegal di punggung sudah tidak terasa. Nanti aku cari tahu deh, apakah perlu pakai masker tidak selama pascavaksinasi ini. Soalnya aku merasa tenggorokanku tidak nyaman (entah karena vaksinasi atau karena makan makanan berminyak dan bersantan).
Oh iya, vaksinasi kedua masih lama, tanggal 24 September. Aku tidak tahu kenapa dan lupa bertanya juga. Oke deh, besok aku kasih update. Semoga tidak kenapa-kenapa. Stay safe xoxo (virtual tidak masalah kan) wkwk.
Oh iya, vaksinasi kedua masih lama, tanggal 24 September. Aku tidak tahu kenapa dan lupa bertanya juga. Oke deh, besok aku kasih update. Semoga tidak kenapa-kenapa. Stay safe xoxo (virtual tidak masalah kan) wkwk.
No comments:
Post a Comment