Minggu, 18 Agustus 2013
Hai, Blour. Sudah lama sekali semenjak postingan sebelum ini. Maaf ya, memang akhir-akhir ini sedang tidak terlalu produktif di dunia maya ataupun nyata, hidupku dimakan oleh whatsapp :| Tapi meskipun begitu, pikiranku senantiasa penuh oleh begitu banyak hal.
Beberapa kali aku mendapati diriku terkepung dengan bagaimana kinerja takdir. Bagaimana kita tak bisa lepas dari ikatan takdir yang sudah ada semenjak sebelum kita ada. Pemikiranku pun mulai berubah. Dahulu aku merasa agak janggal dengan pembicaraan mengenai kematian. Cukup membuatku risih dan ngeri ketika ada orang yang bergurau dengan kata 'mati' karena aku pernah mendengar orang-orang berkata,"Jaga bicaramu, kalau ada malaikat yang meng-amini bagaimana?" Selain itu, terkadang terlintas dalam kepalaku mengenai akhir kehidupan dari orang-orang yang ada di sekelilingku. Iya, aku membatin. Dahulu, sebisa mungkin aku menyingkirkan pemikiran itu dari kepalaku, aku takut kalau itu menjadi kenyataan karena pada nyatanya pemikiranku bukanlah milikku seorang.
Semua itu membuat pola pikirku menjadi tidak se-tertata dulu. Sekarang sudah ada sudut-sudut akal yang mulai memberontak, memperluas dirinya sendiri dan memperluas keseluruhan pandanganku. Terkadang aku mulai sulit untuk mengendalikannya, apalagi ditambah pemahaman-pemahaman yang entah benar atau salah ini... Disamping kewalahanku, pemahamanku akan takdir --bahwa apa yang akan dan/atau sudah kita miliki sudah ada bagiannya masing-masing-- dan bagaimana kematian itu pasti datang --tidak dapat dipercepat maupun diperlambat-- bertubrukan dengan gagasan tentang kekuasaan Yang Maha Kuasa. Allah memiliki kekuasaan untuk menjadikan sesuatu agar terjadi. Hal yang menjadi pertanyaanku di sini adalah, apakah Allah bekerja sesuai diri-Nya? ataukah Allah mempunyai "buku peraturan" atau "undang-undang" tersendiri? Ah, aku tidak tahu. Hal itu terlalu di luar kemampuan berpikirku. Lagipula aku hanyalah makhlukNya.
Blour, terkadang aku merasa dan membayangkan bahwa aku ini memiliki sepasang sayap yang entah kapan dapat aku bentangkan. Aku merasa sepasang skapula di punggungku ini bukanlah untuk pelindung dan pembantu gerakku saja. Dan ketika waktu itu tiba, aku yakin aku bisa terbang sesukaku, terbang bebas, tidak ada pikiran yang menjadi beban. Seluruh pertanyaanku akan terjawab dan kebimbanganku akan usai. Entah kapanpun itu, aku yakin saat itu akan tiba. :)
No comments:
Post a Comment